Selasa, 21 Februari 2012

Lestarikan Budaya Dengan Teknologi

Reog merupakan suatu ciri khas dari daerah Ponorogo, sampai-sampai Kota Ponorogo diberi julukan Kota Reog. Kesohoran Reog yang mencapai kancah internasional tidak lepas dari teknologi, penyebaran informasi tentang Reog bisa lihat dengan sedetail-detailnya dengan teknologi internet, dari yang berupa audio maupun visual dapat diakses.
Hal tersebut tentu menimbulkan dampak yang positif bagi kemajuan budaya Ponorogo. Namun, bangsa ini seakan menjadi bangsa yang tanpa budaya dan perlahan pasti suatu saat nanti bangsa ini pasti lupa akan budaya dan nilai luhur sendiri. Muara dari kondisi tersebut adalah bangkrutnya tatanan moralitas bangsa. Situasi tersebut cukup memprihatinkan.
Problem di atas harus segera dicarikan solusinya dan harus ada langkah untuk memelihara dan menjaga budaya nusantara. Dengan adanya teknologi yang kian hari semakin canggih dan semakin semarak dimana-mana, ini sangat memungkinkan untuk dijadikan sebagai media untuk melestarikan budaya dan nilai luhur bangsakita.
Salah satu cara melestarikan budaya dengan teknologi adalah melalui jejaring sosial yang marak dikalangan masyarakat, dengan begitu dunia akan lebih mengenal budaya Ponorogo.
1. Facebook, Twitter
Hampir semua orang didunia menggunakan jejaring sosial yang satu ini, manusia begitu mudah berinteraksi dengan teman yang jaraknya ratusan kilo bahkan sampai tak terhitung jaraknya. Seringnya masyarakat berinteraksi dengan jejaring social akan memberi kesempatan kepada kita untuk mengajak masyarakat melestarikan budaya Ponorogo.
2. Blog
Blog merupakan suatu bentuk aplikasi situs yang berisi artikel-artikel yang dimuat pada sebuah web umum, blog dapat diakses oleh semua orang dengan mudah, semua orang bias membaca artikel yang kita muat berdasarkan tema dari blog itu sendiri. Naahhh, blog memberikan peluang besar untuk kita melestarikan budaya Ponorogo dengan membuat artikel-artikel tentang budaya yang harus dilestarikan, seperti yang saya lakukan saat ini. J
Berikut bebrapa budaya Ponorogo yang memiliki tingkat seni yang tinggi, yang harus dilestarikan bersama-sama : (cekidooot)
1.    Reog Ponorogo
Reog adalah salah satu kesenian budaya yang berasal Ponorogo, Ponorogo dianggap sebagai kota asal Reog yang sebenarnya. Gerbang kota Ponorogo dihiasi oleh sosok warok dan gemblak, dua sosok yang ikut tampil pada saat reog dipertunjukkan. Reog adalah salah satu budaya daerah di Indonesia yang masih sangat kental dengan hal-hal yang berbau mistik dan ilmu kebatinan yang kuat.
2.   Dawet Jabung
Dawet Jabung itu nama asalnya dari daerah Jabung di selatan Ponorogo dimana dari arah Madiun bisa ditempuh +- 40 km. Ada satu cerita yang membuat dawet Jabug itu terkenal. Jika anda pernah ke warung dawet Jabung Perhatikan pada saat penjual memberikan mangkok dawet maka dibawahnya pasti ada lepeknya. Menurut cerita lepek tersebut tidak akan pernah diberikan kepada pembeli, jadi pembeli hanya mengambil mangkoknya saja.
Jika sampai terjadi penjualnya memberikan mangkuk dan lepeknya maka dia boleh diambil istri oleh anda. Inilah sedikit cerita mengenai dawet Jabung
3. Sate Ponorogo
Sate Ponorogo berbeda dengan sate pada umumnya, perbedaannya adalah pada cara memotong dagingnya. Dagingnya tidak dipotong menyerupai dadu seperti sate ayam pada umumnya, melainkan disayat tipis panjang menyerupai fillet, sehingga selain lebih empuk, lemak pada dagingnya pun bisa disisihkan. Ukuran sate Ponorogo relatif lebih besar dengan irisan memanjang. Karena ukuran yang memanjang ini, satu tusuk sate Ponorogo biasanya hanya berisi satu atau dua potong daging. Perbedaan berikutnya adalah sate Ponorogo melalui proses perendaman bumbu (dibacem) agar bumbu meresap ke dalam daging.
4. Gajah-gajahan
Gajah-gajahan adalah salah satu bentuk pertunjukan rakyat Ponorogo selain Reyog. Jenis kesenian ini mirip dengan hadroh atau samproh klasik, terutama alat-alat musiknya. Perbedaannya adalah bahwa kesenian ini tidak memiliki pakem yang tetap mulai alat-alat musik, gerak tari, lagu, dan bentuk musiknya berubah seiring perkembangan zaman. Perbedaan paling utama adalah hadirnya patung gajah yang terbuat dari kertas karton yang dilekatkan pada kerangka bambu.
5. Jenang Mirah
Dinamakan jenang Mirah karena pembuat jenang ini adalah ibu Mirah. Jenang Mirah berasal dari desa Josari. Merupakan makanan khas ponorogo yang dibuat dari beras ketan, gula kelapa dan santan buah kelapa, tanpa bahan pengawet. Jenang Mirah termasuk makanan basah karena hanya tahan satu minggu, kecuali dimasukkan ke dalam lemari es. Jenang Mirah sangat mudah ditemui di toko oleh-oleh khas Ponorog




0 komentar:

Posting Komentar