Rabu, 22 Februari 2012

Teknologi Ponorogo Masa Depan

Salam Blogger,
Zaman menuntut kita melakukan suatu perkembangan, dan perkembangan tanpa teknologi adalah suatu yang hambar. Dunia teknologi bergerak begitu cepat, dunia akan mengalami perubahan besar-besaran. Teknologi-teknologi baru yang sedang dikembangkan sangat revolusioner, hal-hal yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya dan hanya ada dalam khayalan-khayalan manusia bisa diwujudkan dengan teknologi. Di suatu hari nanti, manusia mungkin bisa hidup ratusan tahun tanpa mengenal penyakit, memiliki kecerdasan yang genius, dan pergi bertamasya ke luar angkasa, semua itu bisa terwujudkan dengan teknologi. 
Kota ponorogo termasuk kota yang sedang mengalami perkembangan teknologi, dari mulai hal-hal yang sekiranya kecil dibuat sedemikian rupa sehingga dapat mempermudah manusia dalam menjalani kehidupannya, iklan-iklan yang terpampang yang dahulunya dari kain sekarang berganti dengan iklan animasi , yang sudah barang tentu hal tersebut erat kaitannya dengan teknologi.
 Ponorogo memiliki segudang ciri khas yang dapat dikembangkan, sangat disayangkan apabila ciri khas tersebut dijadikan hak milik oleh orang lain. Kita sebagai generasi muda sudah menjadi kewajiban menjaga dan melestarikan ciri khas tersebut agar tidak di klaim bangsa lain, salah satunya dengan teknologi. Memang, teknologi seperti sihir, yang mampu menyihir sesuatu menjadi begitu mudah, murah, dan efisien. 
"Teknologi memberikan efek positif dan negatif tergantung bagaimana kita mempergunakannya"


Selasa, 21 Februari 2012

Lestarikan Budaya Dengan Teknologi

Reog merupakan suatu ciri khas dari daerah Ponorogo, sampai-sampai Kota Ponorogo diberi julukan Kota Reog. Kesohoran Reog yang mencapai kancah internasional tidak lepas dari teknologi, penyebaran informasi tentang Reog bisa lihat dengan sedetail-detailnya dengan teknologi internet, dari yang berupa audio maupun visual dapat diakses.
Hal tersebut tentu menimbulkan dampak yang positif bagi kemajuan budaya Ponorogo. Namun, bangsa ini seakan menjadi bangsa yang tanpa budaya dan perlahan pasti suatu saat nanti bangsa ini pasti lupa akan budaya dan nilai luhur sendiri. Muara dari kondisi tersebut adalah bangkrutnya tatanan moralitas bangsa. Situasi tersebut cukup memprihatinkan.
Problem di atas harus segera dicarikan solusinya dan harus ada langkah untuk memelihara dan menjaga budaya nusantara. Dengan adanya teknologi yang kian hari semakin canggih dan semakin semarak dimana-mana, ini sangat memungkinkan untuk dijadikan sebagai media untuk melestarikan budaya dan nilai luhur bangsakita.
Salah satu cara melestarikan budaya dengan teknologi adalah melalui jejaring sosial yang marak dikalangan masyarakat, dengan begitu dunia akan lebih mengenal budaya Ponorogo.
1. Facebook, Twitter
Hampir semua orang didunia menggunakan jejaring sosial yang satu ini, manusia begitu mudah berinteraksi dengan teman yang jaraknya ratusan kilo bahkan sampai tak terhitung jaraknya. Seringnya masyarakat berinteraksi dengan jejaring social akan memberi kesempatan kepada kita untuk mengajak masyarakat melestarikan budaya Ponorogo.
2. Blog
Blog merupakan suatu bentuk aplikasi situs yang berisi artikel-artikel yang dimuat pada sebuah web umum, blog dapat diakses oleh semua orang dengan mudah, semua orang bias membaca artikel yang kita muat berdasarkan tema dari blog itu sendiri. Naahhh, blog memberikan peluang besar untuk kita melestarikan budaya Ponorogo dengan membuat artikel-artikel tentang budaya yang harus dilestarikan, seperti yang saya lakukan saat ini. J
Berikut bebrapa budaya Ponorogo yang memiliki tingkat seni yang tinggi, yang harus dilestarikan bersama-sama : (cekidooot)
1.    Reog Ponorogo
Reog adalah salah satu kesenian budaya yang berasal Ponorogo, Ponorogo dianggap sebagai kota asal Reog yang sebenarnya. Gerbang kota Ponorogo dihiasi oleh sosok warok dan gemblak, dua sosok yang ikut tampil pada saat reog dipertunjukkan. Reog adalah salah satu budaya daerah di Indonesia yang masih sangat kental dengan hal-hal yang berbau mistik dan ilmu kebatinan yang kuat.
2.   Dawet Jabung
Dawet Jabung itu nama asalnya dari daerah Jabung di selatan Ponorogo dimana dari arah Madiun bisa ditempuh +- 40 km. Ada satu cerita yang membuat dawet Jabug itu terkenal. Jika anda pernah ke warung dawet Jabung Perhatikan pada saat penjual memberikan mangkok dawet maka dibawahnya pasti ada lepeknya. Menurut cerita lepek tersebut tidak akan pernah diberikan kepada pembeli, jadi pembeli hanya mengambil mangkoknya saja.
Jika sampai terjadi penjualnya memberikan mangkuk dan lepeknya maka dia boleh diambil istri oleh anda. Inilah sedikit cerita mengenai dawet Jabung
3. Sate Ponorogo
Sate Ponorogo berbeda dengan sate pada umumnya, perbedaannya adalah pada cara memotong dagingnya. Dagingnya tidak dipotong menyerupai dadu seperti sate ayam pada umumnya, melainkan disayat tipis panjang menyerupai fillet, sehingga selain lebih empuk, lemak pada dagingnya pun bisa disisihkan. Ukuran sate Ponorogo relatif lebih besar dengan irisan memanjang. Karena ukuran yang memanjang ini, satu tusuk sate Ponorogo biasanya hanya berisi satu atau dua potong daging. Perbedaan berikutnya adalah sate Ponorogo melalui proses perendaman bumbu (dibacem) agar bumbu meresap ke dalam daging.
4. Gajah-gajahan
Gajah-gajahan adalah salah satu bentuk pertunjukan rakyat Ponorogo selain Reyog. Jenis kesenian ini mirip dengan hadroh atau samproh klasik, terutama alat-alat musiknya. Perbedaannya adalah bahwa kesenian ini tidak memiliki pakem yang tetap mulai alat-alat musik, gerak tari, lagu, dan bentuk musiknya berubah seiring perkembangan zaman. Perbedaan paling utama adalah hadirnya patung gajah yang terbuat dari kertas karton yang dilekatkan pada kerangka bambu.
5. Jenang Mirah
Dinamakan jenang Mirah karena pembuat jenang ini adalah ibu Mirah. Jenang Mirah berasal dari desa Josari. Merupakan makanan khas ponorogo yang dibuat dari beras ketan, gula kelapa dan santan buah kelapa, tanpa bahan pengawet. Jenang Mirah termasuk makanan basah karena hanya tahan satu minggu, kecuali dimasukkan ke dalam lemari es. Jenang Mirah sangat mudah ditemui di toko oleh-oleh khas Ponorog




Dampak Teknologi

           
Saat ini, teknologi amat sangat dibutuhkan oleh masyarakat Ponorogo, teknologi mampu merubah suatu yang sukar menjadi lebih mudah, mengubah suatu yang rumit menjadi lebih prakis, mengubah kehidupan agar lebih instan untuk dilakukan manusia. Karena, kegiatan manusia sekarang dituntut untuk cepat, praktis, dan efisien.
Namun, teknologi tidak selalu menimbulkan dampat yang positif bagi kehidupan, terkadang ada oknum-oknum yang menyalahgunakan teknologi sebagai alat untuk merusak moral anak bangsa, misalanya saja berdirinya warung internet sekarang sangat dibutuhkan bagi masyarakat Ponorogo, informasi-informasi dunia luar yang tidak bisa kita jangkau, bisa diakses dengan jaringan internet, biaya internet yang tidak terlalu mahal menjadi pemicu mereka melakukan browsing informasi yang mereka butuhkan.
 Hal tersebut terkadang disalahguanakn oleh para oknum, mereka menggunakan internet untuk melihat gambar-gambar ataupun hal-hal yang mengandung sara, dan tidak pantas untuk dilihat. Bahkan anak-anak SD sudah menjangkau dunia maya, mereka yang tidak mengerti akan terjerumus dan akan menimbulkan sesuatu yang tidak diinginkan. 
Untuk menangani masalah tersebut peran orangtua sangat dibutuhkan. melihat anak-anak sering bertatap muka dengan orangtua, bimbingan dan pengawan terhadapa anak harus pemerintah di suatu negara harus membuat peraturan-peraturan atau melalui suatu konvensi internasional yang harus dipatuhi oleh pengguna teknologi.











Apa itu teknologi tepat guna ?

Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan negara yang berkembang atau daerah yang berada jauh dan terbelakang di negara industri, yang mana kemungkinan kekurangan uang dan kurang dalam kemampuan untuk mengoperasikan dan memelihara teknologi tinggi. Dalam prakteknya adalah sesuatu yang dideskripsikan sebagai teknologi yang sederhana dan kebanyakan sebagai teknologi permulaan yang dapat secara efektif dapat mencapai tujuan yang dimaksud.
Karakteristik dari teknologi ini adalah biaya rendah dan membutuhkan sedikit pemeliharaan. Semakin sering pemeliharaan dapat dikatakan tepat guna, bila pemeliharaan dapat diatasi oleh keahlian yang ada secara setempat, peralatan, dan bahan. Hanya disebut tepat guna bila menggunakan teknologi yang dapat diperbaiki secara setempat.
Disisi lain teknologi tepat guna dipandang sebagai teknologi yang dapat sesuai dengan lebih dari satu atau lebih penggunaan tertentu, khususnya digunakan secara setempat oleh anggota dari komunitas tertentu. Sebagai contoh adalah penggunaan secara langsung dari energi surya di India. Komunitas Auroville di Pondicherry India, telah memasang “Solar Bowl” yang besar, digunakan sebagai alat masak energi surya. Digunakan di tempat yang memiliki iklim yang memungkinkan matahari bersinar dengan cerah.
Teknologi tepat guna tidak berarti teknologi yang rendah. Penggunaan cahaya dari lampu LED kadang dapat digunakan di daerah yang terpencil dimana kebutuhan energi LED sangat sedikit sehingga dapat menghemat energi.
Dengan mengutamakan biaya yang rendah, penggunaan bahan bakar fosil yang sedikit, dan menggunakan sumber daya lokal dapat memberikan keuntungan yaitu keberlanjutan.

Minggu, 19 Februari 2012

Pengolahan Air Menggunakan Tanaman Kelor

Salam blogger, 
Air bagi kehidupan manusia sangatlah memiliki peranan penting, betapa tidak struktur tubuh manusia sendiri presentasenya lebih banyak dari air. Di kehidupan yang semakin padat ini, semua orang membutuhkan air setiap saat, saat musim kering manusia bingung mencari air, sedangkan saat musim hujan air begitu melimpah. Untuk memenuhi kebutuhan manusia terhadap air tidak selamanya kita harus bergantung kepada alam, sementara alam sendiri banyak yang sudah rusak, untuk itu kita harus mencari cara lain untuk menghasilkan air bersih. untuk menjadi air bersih atau air minum harus mengalami suatu teknologi.
Teknologi yang diterapkan mulai dari pengambilan air baku, pengolahan air untuk menjadi air bersih yang sangat tergantung kualitas sumber air baku, kemudian melaui sistem distribusi melalui perpipaan ke area pelayanan.
Pengolahan Air dilakukan pada air baku yang pada hakekatnya tidak memenuhi standar kualitas air minum atau bersih yang berlaku, sehingga unsur-unsur yang tidak memenuhi standar perlu dihilangkan ataupun dikurangi, agar seluruh air memenuhi standar yang berlaku. Hal ini dilaksanakan dengan pengolahan air. Teknologi untuk pengolahan air yang sangat tergantung dari sumber air baku dengan kualitas air yang bermacam-macam untuk dapat diolah.
Pusat-pusat pengolahan air perkotaan atau municipal water treatment dengan skala besar mengolah air dengan cara menambahkan senyawa kimia penggumpal (coagulants) ke dalam air kotor yang akan diolah. Dengan cara tersebut partikel-partikel yang berada di dalam air akan menjadi suatu gumpalan yang lebih besar lalu me- ngendap. Baru kemudian air di bagian atas yang bersih dipisahkan untuk digunakan keperluan sehari-hari. Namun demikian, zat kimia penggumpal yang baik tidak mudah dijumpai di berbagai daerah terpencil, seperti halnya di Ponorogo. Andaipun ada pasti harganya tidak terjangkau oleh masyarakat setempat.
Salah satu alternatif yang tersedia secara lokal adalah penggunaan koagulan alami dari tanaman yang barangkali dapat diperoleh di sekitar kita. Penelitian dari The Environmental Engineering Group di Universitas Leicester, Inggris, telah lama mempelajari potensi penggunaan berbagai koagulan alami dalam proses pengolahan air skala kecil, menengah, dan besar.Penelitian mereka dipusatkan terhadap potensi koagulan dari tepung biji tanaman Moringa oleifera. Tanaman tersebut banyak tumbuh di India bagian utara, tetapi sekarang sudah menyebar ke mana-mana ke seluruh kawasan tropis, termasuk Indonesia. Di Indonesia tanaman tersebut dikenal sebagai tanaman kelor dengan daun yang kecil-kecil.
Moringa oleifera
Sinonim: Moringa pterygosperma,Gaertn.
Nama Lokal :
Kelor (Indonesia, Jawa, Sunda, Bali, Lampung), Kerol (Buru); Marangghi (Madura), Moltong (Flores), Kelo (Gorontalo); Keloro (Bugis), Kawano (Sumba), Ongge (Bima); Hau fo (Timor).]

Tanaman tersebut juga dikenal sebagai tanaman “drumstick” karena bentuk polong buahnya yang memanjang meskipun ada juga yang menyebut sebagai “horseradish” karena rasa akarnya menyerupai “radish”.
Kelor (moringa oliefera) termasuk jenis tumbuhan perdu yang dapat memiliki ketingginan batang 7 -11 meter. Di jawa, Kelor sering dimanfaatkan sebagai tanaman pagar karena berkhasiat untuk obat-obatan. Pohon Kelor tidak terlalu besar. Batang kayunya getas (mudah patah) dan cabangnya jarang tetapi mempunyai akar yang kuat. Batang pokoknya berwarna kelabu. Daunnya berbentuk bulat telur dengan ukuran kecil-kecil bersusun majemuk dalam satu tangkai. Kelor dapat berkembang biak dengan baik pada daerah yang mempunyai ketinggian tanah 300-500 meter di atas permukaan laut. Bunganya berwarna putih kekuning kuningan dan tudung pelepah bunganya berwarna hijau. Bunga kelor keluar sepanjang tahun dengan aroma bau semerbak. Buah kelor berbentuk segi tiga memanjang yang disebut klentang (Jawa). Buahnya pula berbentuk kekacang panjang berwarna hijau dan keras serta berukuran 120 cm panjang. Sedang getahnya yang telah berubah warna menjadi coklat disebut blendok (Jawa).
Budidaya tanaman Moringa atau kelor memerlukan pemeliharaan yang sangat minimal dan dapat tahan pada musim kering yang panjang. Cepat tumbuh sampai ketinggian 4-10meter, berbunga, dan menghasilkan buah hanya dalam waktu 1 tahun sejak ditanam. Tanaman tersebut tumbuh cepat baik dari biji maupun dari stek, bahkan bila ia ditanam di lahan yang gersang yang tidak subur. Sehingga baik bila dikembangkan di lahan-lahan kritis yang mengalami musim kekeringan yang panjang.
Proses Penjernihan Air
Biji kelor dibiarkan sampai matang atau tua di pohon dan baru dipanen setelah kering. Sayap bijinya yang ringan serta kulit bijinya mudah dipisahkan sehingga meninggalkan biji yang putih. Bila terlalu kering di pohon, polong biji akan pecah dan bijinya dapat melayang “terbang” ke mana-mana.
Biji tak berkulit tersebut kemudian dihancurkan dan ditumbuk sampai halus sehingga dapat dihasilkan bubuk biji Moringa. Jumlah bubuk biji moringa atau kelor yang diperlukan untuk pembersihan air bagi keperluan rumah tangga sangat tergantung pada seberapa jauh kotoran yang terdapat di dalamnya. Untuk menangani air sebanyak 20 liter (1 jeriken), diperlukan jumlah bubuk biji kelor 2 gram atau kira-kira 2 sendok teh (5 ml).
Tambahkan sedikit air bersih ke dalam bubuk biji sehingga menjadi pasta. Letakkan pasta tersebut ke dalam botol yang bersih dan tambahkan ke dalamnya satu cup (200 ml) lagi air bersih, lalu kocok selama lima menit hingga campur sempurna. Dengan cara tersebut, terjadilah proses aktivitasi senyawa kimia yang terdapat dalam bubuk biji kelor.
Saringlah larutan yang telah tercampur dengan koagulan biji kelor tersebut melalui kain kasa dan filtratnya dimasukkan ke dalam air 20 liter (jeriken) yang telah disiapkan sebelumnya, dan kemudian diaduk secara pelan-pelan selama 10-15 menit.
Selama pengadukan, butiran biji yang telah dilarutkan akan mengikat dan menggumpalkan partikel-partikel padatan dalam air beserta mikroba dan kuman-kuman penyakit yang terdapat di dalamnya sehingga membentuk gumpalan yang lebih besar yang akan mudah tenggelam mengendap ke dasar air. Setelah satu jam, air bersihnya dapat diisap keluar untuk keperluan keluarga. 


Semoga bermanfaat :)


Sabtu, 18 Februari 2012

Alat Pemadam Api Berbasis Sistem Kabut Air

Akhir-akhir ini banyak terjadi peristiwa kebakaran khususnya di kawasan perumahan padat penduduk. Seringkali peristiwa kebakaran tersebut terjadi di kawasan perkampungan yang sulit dilalui oleh mobil pemadam kebakaran, atau kendala lainnya adalah lokasi kebakaran yang jauh dari sumber air.

Maka sangat penting untuk memikirkan upaya pencegahan dan mengembangkan alat pemadam kebakaran yang dapat menjangkau daerah-daerah perkampungan tersebut. Menyadari betapa pentingnya faktor keselamatan terutama pada bencana kebakaran, maka Prof. Ir. Yulianto Sulistyo Nugroho, M.Sc., Ph.D dari Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia, berupaya mengembangkan suatu alat yang dapat digunakan oleh masyarakat dan dapat menjangkau lokasi kebakaran yang sulit dilalui oleh pemadan kebakaran.

Beberapa alat pemadam api yang sedang dikembangkan oleh Prof. Yulianto di antaranya adalah :

1. Alat Pemadam Api Beroda

Alat ini ia kembangkan bersama dengan Ir. Warjito, M.Sc. Ph.D dari Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik UI. Alat ini merupakan alat pemadam kebakaran beroda yang dapat didorong masuk ke dalam perkampungan penduduk yang mempunyai jalan sempit. Alat ini tidak membutuhkan banyak air, sehingga sumber airnya bisa didapat dari mana saja yang ada di lokasi kebakaran. Namun alat ini masih dalam tahap pengujian untuk melihat efektivitasnya. Apriyos dan David Sidebang adalah tim mahasiswa terus bekerja mulai tahapan desain, manufaktur, hingga pengambilan data pengujian kinerja peralatan.

2. Alat Pemadam Api untuk Proteksi Dapur Rumah Tangga Berbasis Sistem Kabut Air

Alat ini ia kembangkan bersama Dr. Ir. R. Danardono Agus Sumarsono, DEA. PE dari Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik UI. Topik riset di bidang water mist syste telah dapat meluluskan Sarjana Teknik sejak tahun 2007. Bersama Dr. Danardono, arah riset alat ini lebih ditujukan untuk kebakaran dapur, karena hampir seluruh dapur di rumah tangga di Indonesia tidak dilengkapi dengan alat pemadam kebakaran. Padahal seharusnya alat pemadam kebakaran sangat penting tersedia di setiap rumah, ungkapnya.

ada banyak cara yang dapat digunakan untuk memadamkan api. Di antaranya bisa menggunakan air, bahan kimia, atau dengan cara mengurangi persediaan bahan bakarnya. Api bisa terbentuk jika ada beberapa faktor yang mendukungnya (segiempat api) yaitu bahan bakar, udara, kalor, dan reaksi berantai. Oleh karena itu, untuk memadamkan api, ada 4 prinsip yang dapat dilakukan :

1. Memindahkan bahan bakarnya dari sumber api

2. Pendinginan

3. Memutus suplai oksigen

4. Memasukkan senyawa kimia kedalam api sehingga pembentukkan bahan-bahan yang terbakar bisa dihentikan. Dengan kata lain, memutus rantai reaksinya

salah satu isu yang paling penting dalam kebakaran adalah sumber air yang kadang sulit diperoleh. Maka upaya untuk mengurangi jumlah air yang dibutuhkan adalah dengan cara membuat air menjadi kabut. Tapi permasalahannya adalah ketika air berbentuk kabut, jarak pancarannya menjadi lebih pendek, dan kabut air tersebut akan cepat menguap sebelum sampai ke sumber api.

Dalam hal untuk alat pemadam api berbasis sistem kabut air, ia memanfaatkan air dengan cara membuat air tersebut menjadi sangat halus. Karena dengan semakin halusnya butiran air, maka akan meningkatkan luas permukaan air. Jika luas permukaan air meningkat, maka air akan sulit melakukan penetrasi ke dalam permukaan yang terbakar. Sehingga dengan kata lain, kabut air akan mengambil kalor pembakaran tanpa membasahi material yang terbakar. Api dapat padam dan resiko letupan dapat dikurangi. Oleh karena itulah, sistem kabut air ini lebih unggul daripada menggunakan air biasa. Sistem kabut air tidak membutuhkan bahan kimia tambahan. Namun karena sistem kabut air ini membutuhkan tekanan yang besar untuk menghasilkan kabut air, sehingga menyebabkan tangkinya menjadi lebih berat.

Beratnya tangki dikarenakan untuk menjadi kabut air, air ditekan dengan tekanan tinggi. Tekanan ini berasal dari nitrogen bertekanan tinggi yang disimpan di dalam tabung. Karena tekanannya sangat tinggi, maka tabung harus tebal, hal inilah yang membuat tabung menjadi berat. Rekayasa material menjadi kunci dari pengembangan alat ini agar lebih ringan.

Spy Camera dalam Korek Api

Salam blogger 
     Kali ini, saya akan memberikan informasi tentang salah satu alat mata-mata tercanggih yang pernah diciptakan oleh manusia. Perkenalkan : Fake Generic Lighter Spy Camera Camcorder: Spy camera dan video dalam bentuk sebuah korek api, keren kan !

    Fake Generic Lighter Spy Camera Camcorder adalah sebuah spy camera dan video dalam bentuk sebuah korek api gas yang sering kita gunakan. Korek api ini melalui lubang kecil yang ada di bagian barcode dapat merekam video dengan resolusi 640×480 pixels (AVI/ 25 fps) dan mengambil gambar (foto) sampai 1280×1024 pixels.

Untuk mengambil gambar/ video, kita cukup menekan bagian atas yang biasanya digunakan untuk menyalakan api dan kapasitas memori sebesar 4GB sudah tersedia di dalamnya.
Sedangkan untuk baterainya, menggunakan baterai Lithium Ion yang bisa diisi ulang langsung melalui koneksi USB yang ada di bagian atas. Sayangnya, bentuknya sebagai korek api gas ini tidak dapat digunakan untuk menyalakan rokok anda alias bohongan. Fake Generic Lighter Spy Camera Camcorder dijual dengan harga US$ 49.00 (sekitar Rp. 500.000)

Bagi Sobat blogger yang memiliki ambisi ingin seperi detective conan, selamat mencoba sensasinya :)

ESOBES-AHA Perontok Padi

Sejumlah petani sedang melakukan uji coba merontokkan padi hasil panen mereka dengan menggunakan mesin teknologi tepat guna yang dibuat mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) Malang. Mesin sederhana yang bebas polusi dan bisa dioperasikan dimana saja tersebut diberi nama ESOBES-AHA. Mahasiswa UB menciptakan mesin tersebut karena merasa prihatin dengan maraknya horok (mesin perontok padi modern berbahan bakar diesel) yang banyak beroperasi dan menimpulkan polusi udara maupun suara.

Kamis, 09 Februari 2012

UNMUH

Rabu, 08 Februari 2012

Kota Reog